3 Kecacatan Kualitas Paling Umum pada Sepatu

  • Posted by: admsmid

KLASIFIKASI CACAT KUALITAS ALAS KAKI

 

Sebelum membahas kecacatan kualitas alas kaki yang paling umum, akan lebih baik jika kita memahami bagaimana para QC biasanya mengklasifikasikan cacat dan memberi peringkat berdasarkan tingkat keparahannya.

 

Cacat kualitas alas kaki umumnya terbagi menjadi tiga kategori:

  1. Cacat kritis

Biasanya kecacatan jenis ini gagal memenuhi peraturan wajib atau menimbulkan bahaya bagi pengguna. Contohnya : produk menimbulkan rasa sakit. 

  1. Cacat Major

Biasanya kecacatan jenis ini dapat mempengaruhi penampilan, daya tahan dan daya jual. Cacat major yang ditemukan pada sepatu kemungkinan akan mengakibatkan pelanggan mengembalikan sepatu tersebut. Contoh : produk licin ketika dipakai, lem perekat antar partisi produk tidak kuat, produk terjadi patah, warna produk migrasi

  1. Cacat Minor

Cacat ini umumnya berupa lebih rendahnya kualitas dari standar kualitas yang diinginkan, tapi tidak mungkin menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, pengembalian produk atau keluhan. Contoh jahitan kurang rapi, terdapat residu lem, tarikan miring atau tidak simetris

 

Zonasi Alas Kaki untuk Klasifikasi Kecacatan Kualitas secara visual

Sebagian besar alas kaki dapat dibagi menjadi dua zona, “Zona 1” dan “Zona Dua”.

Zona 1 umumnya merupakan area yang paling penting dalam hal daya tarik visual karena merupakan area cacat kualitas alas kaki yang paling terlihat oleh pelanggan atau pemakainya. Zona 2 kurang penting karena mencakup area sepatu yang kurang terlihat oleh pelanggan atau pemakainya.

Contohnya, cacat yang tidak kritis pada Zona 1 akan lebih terlihat sehingga lebih mungkin dianggap sebagai cacat mayor. Namun, cacat yang sama yang ditemukan di Zona 2 akan cenderung diklasifikasikan sebagai cacat minor.

 

Nah, sekarang kita akan bahas mengenai jenis-jenis cacat kualitas paling umum pada sepatu

 

  1. Excess Residu atau Kelebihan Residu

 

Kelebihan residu seperti lem, lilin, atau sisa minyak adalah salah satu cacat kualitas yang paling umum  pada sepatu. Jenis residu ini sangat umum karena sebagian besar fasilitas produksi sepatu menggunakan perekat dan bahan kimia lainnya selama produksi. Alasan lain, pekerja pabrik bisa saja mengabaikan masalah seperti kelebihan lem, lilin, atau minyak saat tergesa-gesa menyelesaikan pesanan.

 

Kecacatan ini sering kali dapat dibersihkan tanpa kesulitan. Tetapi jika cacat ini terlihat jelas pada produk jadi, itu bisa sangat tidak enak dilihat oleh pelanggan dan mungkin membuat sepatu tidak dapat dijual. Bekas lem/lilin/minyak berlebih sering ditemukan di area zona 1 dan 2.

Pencegahan

Sepatu sering meninggalkan residu karena bahan kimia atau perekat yang terlepas selama pembuatan. Namun, ada beberapa cara sederhana agar ketidaksempurnaan kualitas tersebut tidak tertinggal pada produk jadi, yaitu

  • Memastikan pekerja pabrik tidak menggunakan terlalu banyak lem atau bahan kimia lainnya selama produksi melalui aturan takar dan penggunaan.
  • Quality control sebelum packing sehingga kelebihan material yang tertinggal setelah produksi tertinggal dengan sepatu dibersihkan dahulu.

 

  1. Weak Cementing atau Sementasi yang Lemah

 

Biasanya terlihat pada sepatu dengan sol karet, seperti sepatu kets, sementasi yang lemah ini terjadi jika primer dan lem yang digunakan tidak cukup saat mengoleskan sol ke bagian atas sepatu. Cacat ini biasanya ditemukan di antara garis sambungan zona 1 dan 2. Namun, umumnya masalah dianggap sebagai cacat Zona 1 dan cacat mayor.

Pencegahan

Penting untuk memastikan bahwa pabrik pembuat sepatu menggunakan jenis primer dan lem yang benar. Namun, penyebab yang lebih umum dari sementasi yang lemah adalah tidak cukupnya aplikasi perekat di antara komponen sepatu. Pastikan pekerja menggunakan primer dan lem yang cukup  tetapi tidak terlalu banyak. Jika terlalu banyak primer dan lem yang digunakan saat mengikat, sering kali ada primer dan lem berlebih yang terlihat di sekitar sambungan. Selain itu, perlu diperhatikan untuk proses pengaplikasian primer dan lem tersebut mulai dari suhu hingga durasi waktu perekatan. 

 

  1. Abrasion Mark atau Bekas Abrasi

 

Bekas abrasi adalah jenis cacat kualitas pada sepatu yang biasanya muncul di area Zona 1. Ini sering dianggap lebih serius ketika ditemukan pada sepatu kulit atau sepatu dengan permukaan mengkilap karena akan terlihat sangat jelas. bekas abrasi biasanya disebabkan oleh penanganan yang buruk oleh pekerja pabrik selama proses produksi.

Penanganan

Jika Anda menemukan bekas abrasi pada sejumlah besar potongan dalam pesanan, ada beberapa faktor yang harus Anda selidiki, seperti:

  • Apakah pekerja pabrik menangani produk dengan kasar? Apakah mereka memakai sarung tangan saat bekerja?
  • Apakah sepatu mengalami banyak perpindahan yang tidak perlu di antara stasiun kerja?
  • Apakah kemasan memberikan perlindungan yang cukup untuk mencegah lecet selama transit

Lecet tidak selalu mudah dikenali. Itulah mengapa memiliki golden sample sangat berguna karena dapat memberikan kontras yang membantu antara apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.

 

Nah, jenis cacat apa yang sering Anda ditemui dari supplier?

Jika Anda lelah menerima produk outsole yang banyak cacat, ke SMID aja! 

Dengan pengalaman lebih dari 20+ tahun di industri ini, apa sih yang SMID nggak bisa bantu wujudin?

Langsung hubungi kami di sini ya 

Klik untuk konsultasi



Author: admsmid

Tinggalkan Balasan

WhatsApp chat